KONSEP HOLISTIK

Untuk lebih meningkatkan keberhasilan dalam menerapkan sistem manajamen K3, maka perlu didukung dengan pendekatan yang bersifat menyeluruh (holistik), yaitu SMART Safety (Safety Management and Attitude Reinforcement Technique). Dalam pendekatan holistik (holistic approach) ini, pengelolaan K3 dilakukan dengan mengintegrasikan aspek Manajemen K3, Teknis, dan Perbaikan Perilaku (Behavior Base Safety). Ketiga pendekatan ini harus dilakukan secara simultan agar kinerja K3 dapat meningkat.

SMART Safety dikembangkan berdasarkan pendekatan budaya Indonesia yang bersifat kekeluargaan dan paternalistik. Banyak konsep K3 yang ditiru dari negara lain yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kultur dan budaya pekerja Indonesia sehingga penerapannya tidak berhasil optimal.


SMART Safety adalah pendekatan K3 dengan menggunakan tiga pilar utama, yaitu safety management system – operational safety - behavior safety yang dikembangkan untuk meningkatkan hasil penerapan SMK3 dalam perusahaan.


Ketiga pendekatan tersebut sebenarnya sudah terkandung dalam SMK3, namun di dalam konsep holistik ini lebih diperjelas keterkaitannya dan proses penerapannya sebagai terlihat di skema di bawah ini.


Konsep utama dari holistik sistem ini adalah dengan menempatkan accident prevention sebagai sentral. Hal ini sejalan dengan tujuan semua kegiatan K3, yaitu untuk mencegah kecelakaan dan menciptakan tempat yang aman dan selamat.


Jika sistem ini dilakukan secara terus-menerus dan konsisten, kinerja K3 dalam organisasi diharapkan akan meningkat. Seperti dikemukakan oleh Prof. James Reason "Managing Safety is ike "fighting a geurilla war in which there are no final victory. It is a never ending struggle to identify and eliminate or control hazards".


Untuk itu, upaya accident prevention harus dilakukan tanpa henti selama kegiatan masih berlangsung dengan menggunakan SMART Safety Approach.


Penerapan K3 secara holistik ini mengikuti kaidah atau siklus Sistem Manajamen K3 (SMK3) atau siklus PDCA (perencanaan, penerapan, pemantauan dan pengukuran, serta Tindakan baikannya). Pendekatan K3 juga tidak hanya bersifat sectoral atau sebagiansebagian, tetapi harus menyeluruh.


Dunia kedokteran mengenal pengobatan secara holistik. Pengelolaan K3 dalam perusahaan hampir sama dengan mengelola kesehatan yang dilakukan secara terpadu dan konsisten. Ilmu kesehatan menyangkut tubuh manusia, sedangkan K3 menyangkut kondisi tempat kerja. Kesehatan seorang manusia ditentukan oleh berbagai faktor, baik dari internal tubuh maupun faktor lingkungan fisik dan sosial. Jadi untuk mencapai kesehatan yang baik, pengobatan harus dilakukan secara holistik.


Hal serupa dengan keselamatan di tempat kerja. Di lingkungan kerja terdapat berbagai unsur yang disebut oleh Frank Birds sebagai PEME (People, Equipment, Material and Environment). Di samping itu, aspek lainnya adalah sistem manajemen dalam perusahaan. Oleh karena itu, dengan pendekatan K3 tradisional yang difokuskan hanya kepada tenaga kerja sebagai objek maka kinerja K3 tidak akan meningkat. 


Untuk itu, diperlukan pendekatan holistik terpadu dengan mempertimbangkan semua aspek, baik unsur manusia, operasional, dan manajemennya.

Post a Comment for "KONSEP HOLISTIK"