Prosedur Limbah Cair

Kali saya akan menjelaskan mengenai prosedur limbah cair.

Tujuan Prosedur Limbah Cair.

Mengurangi dampak operasional negatif terhadap lingkungan dan berupaya untuk terus meningkatkan kinerja lingkungan

Prosedur


1. Limbah Cair

  • Limbah cair termasuk didalamnya adalah limbah domestik, limbah kantin, air hujan, limbah degreaser.
  • Limbah cair yang sifatnya berbahaya tidak dialirkan ke dalam saluran pipa WWTP (Waste Water Treatment Plant).
  • Saluran yang dihubungkan ke WWTP tidak tercampur dengan saluran air hujan.

  • Limbah kantin akan melalui saluran grease trap terlebih dahulu sebelum dilairkan ke WWTP (Waste Water Treatment Plant).

  • Limbah dari proses printing dan painting akan diproses di pre-treatment WWTP (Waste Water Treatment Plant) sebelum diolah di instalasi WWTP (Waste Water Treatment Plant).

2. Proses Limbah Cair dengan Pre-treatment WWTP 

  • Inventarisasi limbah cair berbahaya yang akan diolah di pre-treatment.
  • Jar test limbah cair untuk menentukan persentasi chemical (koagulan dan flokulan) yang digunakan.
  • Sebelum ke pre-treatment WWTP (Waste Water Treatment Plant) air limbah dikumpulkan di pit collector printing.
  • Air limbah akan dihomogenisasikan di tank equalization untuk menyamaratakan komposisi air limbah.
  • Proses kimia terjadi di reactor tank dimana air limbah distabilkan dengan bantuan chemical (koagulan dan flokulan) untuk memecahkan koloid sehingga terbentuk flok.
  • Air limbah agak jernih dan sedikit mengandung padatan (supernatant) akan dipisahkan dari padatan/flok di clarifier tank.
  • Air hasil olahan ditampung di break tank dan dipisahkan kembali dari padatan tersuspensi di sludge drying bed (silica sand).
  • Air hasil olahan dari sludge drying bed selanjutnya dialirka ke WWTP (Waste Water Treatment Plant)  untuk diolah.
  • Pemeliharaan untuk peralatan pre-treatment WWTP (Waste Water Treatment Plant)  dilakukan oleh operator WWTP (Waste Water Treatment Plant) setiap hari.

3. Pengolahan Limbah cair dengan WWTP (Waste Water Treatment Plant) 

  • Inventarisasi semua titik penghasil atau sumber limbah.
  • Sebelum ke WWTP (Waste Water Treatment Plant) limbah cair akan dikumpulkan kedalam bak pengumpul baik dari produksi (degreaser), toilet, kantin.
  • Proses homogenisasi limbah berada didalam bak equalisasi untuk menyamaratakan sifat dan jenis limbah.
  • Proses biologi terjadi saat limbah berada di bak aerasi, proses ini dibantu dengan bakteri yang berbentuk lumpur (lumpur aktif).
  • Proses denitrifikasi merupakan proses lanjutan setelah dari bak aerasi, merupakan proses penurunan kadar nitrit air limbah dengan menambahkan bahan kimia alcohol (methanol atau ethanol).
  • Proses sedimentasi terjadi sedimentasi atau pengendapan lumpur aktif yang tidak bisa berproduksi lagi dan siap dialirkan kembali ke bak aerasi.
  • Proses terakhir adalah treat water merupakan bak terakhir dalam proses pengolahan limbah cair sebelum di air limbah dialirkan ke badan lingkungan.
  • Pemeliharaan untuk peralatan WWTP (Waste Water Treatment Plant) dilakukan oleh operator WWTP Waste Water Treatment Plant) setiap hari.
4. Pengukuran Limbah Cair

  • Pengukuran limbah cair internal dilakukan harian dan mingguan sesuai dengan peraturan lokal yang berlaku.
  • Pengukuran limbah cair external dilakukan sebulan sekali menggunakan jasa lab external yang sudah dipilih dan terakreditasi.
  • Pengukuran harian yang dilakukan adalah SV30, pH, COD, TSS.
  • Pengukuran mingguan yang dilakukan adalah BOD, Nitrat, Nitrit, Sulfat, Amoniak, pre-Cholorine,Total Chlorine.
  • Pengukuran external yang dilakukan sebulan sekali mengukur semua parameter yang ada diperaturan lokal.
  • Hasil pengukuran external di display dan dilaporkan ke instansi terkait setiap 3 (bulan) dan 6 (enam) bulan sekali melalui laporan monitoring DPLH.
  • Sampling diambil dari bak treatment water yang merupakan bak terakhir pengolahan.
  • Pengujian menggunakan metode standar yang berlaku.
  • Pengambilan sampel dan saat pemeliharaan harian harus menggunakan APD standard dan mengikuti perijinan serta peraturan yang berlaku.
5. Perawatan Laboratorium Internal

  • Laboratorium internal dilengkapi dengan peralatan pengukuran seperti COD reactor, BOD incubator, pH meter.
  • Peralatan laboratorium harus dijaga kebersihannya setiap hari setelah pemakaian untuk pengujian.
  • Apabila peralatan rusak segera laporkan kepurschasing agar dibantu untuk menghubungi supplier terkait.
  • Lakukan pemeliharaan tahunan dan kalibrasi untuk peralatan terutama dengan peralatan yang menggunakan fiber optic.

6. Pembuangan Limbah.

  • Limbah sisa pengolahan WWTP (Waste Water Treatment Plant)  berupa sludge (lumpur) dikateorikan sebagai limbah B3 dan dikirim ke pihak ke-3 berijin.
  • Limbah sisa bungkus reagent ataupun sisa pengujian ditempatkan dalam kemasan khusus limbah B3 yang dilengkapi dengan simbol dan label atau identitas limbah B3 dan dikirim ke pihak ke-3 berijin.
  • Pembuangan limbah cair ke badan lingkungan telah mempunyai ijin IPLC (Ijin Pembuangan Limbah Cair).
7. Pelatihan

Perusahaan wajib memberikan program pelatihan mengenai Pengolahan Air Limbah Cair. dan perusahaan juga memberikan sosialisasi terkait Ketaatan terhadap pemiliharaan proses WWTP (Waste Water Treatment Plant).

Sekian penjelasan terkait prosedur limbah cair, semoga bermanfaat sebagai referensi atau membuat program tentang limbah cair.


saya ucapkan terima kasih. 


Post a Comment for "Prosedur Limbah Cair"