KERANGKA INTEGRATIF UNTUK EFISIENSI DAN KESELAMATAN OPERASIONAL
- Batas teknis (tekanan, suhu, flow rate),
- Prosedur start-up/shutdown darurat,
- Persyaratan kompetensi operator,
- Jadwal pemeliharaan prediktif.
- Penelitian ini bertujuan menyusun model SLO integratif berbasis risiko (risk-based SLO) untuk instalasi mekanik, mengadopsi prinsip asset management ISO 55000 dan keselamatan proses (process safety).
- Desain vs. Kondisi Aktual: Misal, pompa sentrifugal yang dioperasikan di luar Best Efficiency Point (BEP) berisiko mengalami cavitation.
- Degradasi Material: Faktor korosi pada pipa uap wajib dimasukkan dalam revisi SLO tahunan.
- Permen PUPR No. 26/2019: Mewajibkan SLO untuk instalasi mekanikal-elektrikal gedung tinggi.
- OSHA 1910.119: Menekankan prosedur keselamatan operasi peralatan bertekanan.
- ASHRAE Guideline 0-2025: Kerangka komisioning sistem mekanik.
- Analisis Dokumen: Evaluasi 12 standar internasional/nasional terkait SLO.
- Studi Kasus: Observasi implementasi SLO di 5 pabrik kimia dan 3 rumah sakit.
- FMEA (Failure Mode and Effect Analysis): Identifikasi risk priority number (RPN) pada komponen kritis.
- Simulasi Komputasi: Pemodelan stress analysis pipa menggunakan ANSYS untuk validasi batas operasi.
Komponen |
Deskripsi |
Identifikasi Aset |
Kode aset, merk, kapasitas, tahun instalasi. |
Parameter Operasi |
Tekanan (min/maks),
suhu, debit fluida, RPM (untuk rotating equipment). |
Prosedur Darurat |
Shutdown otomatis saat
parameter melebihi batas. |
Matriks Kompetensi |
Sertifikasi wajib
operator (contoh: Sertifikasi K3 Mekanik). |
- Unit Chiller sentral (kapasitas 800 RT masing-masing)
- Sistem VAV (Variable Air Volume)
- Pipa distribusi chilled water 8 km.
- 12 AHU (Air Handling Unit)
- Pemadaman listrik unit ICU akibat overload compressor.
- Fluktuasi suhu ruang operasi (±3°C dari setpoint).
- Biaya energi meningkat 40% dalam 2 tahun.
Parameter |
Nilai
Terukur |
Batas
SLO yang Direkomendasikan |
Konsekuensi
Pelanggaran |
ΔT Chiller |
1.8°C |
≥2.5°C |
Cavitation,
kerusakan impeler |
Pressure drop koil |
17
psi |
≤15
psi |
Aliran udara
terhambat |
Getaran pompa |
9.5
mm/s |
≤4.5
mm/s (ISO 10816) |
Bearing failure |
Kebocoran valve |
12%
kapasitas |
≤3% |
Beban kompresor
berlebih |
- Thermal imaging seluruh jaringan pipa.
- Vibration analysis pada 32 rotating equipment.
- Audit energi dengan data logger selama 2 minggu
Parameter |
Min |
Maks |
Action Trigger |
Sucking Temp |
6°C |
8°C |
Alarm >7.5°C |
Disch. Press |
90 psi |
120 psi |
Shutdown >115 psi |
Oil Pressure |
45 psi |
65 psi |
Trip <48 psi |
Current Load |
40% |
95% |
Unload >90% |
- Pemasangan 58 sensor IoT (tekanan, suhu, getaran).
- Integrasi dengan BMS melalui protokol BACnet.
- Dashboard real-time di ruang kontrol utama.
- 28 teknisi mengikuti program sertifikasi K3 Mekanik.
- Simulasi emergency shutdown bulanan.
- Pengembangan SOP berbasis SLO.
Indikator Kinerja |
Pra-SLO |
Pasca-SLO |
Perbaikan |
Downtime sistem |
35 jam/bulan |
4.2 jam/bulan |
-88% |
Konsumsi energi |
2.850 kWh/hari |
2.210 kWh/hari |
-22.5% |
Biaya pemeliharaan |
Rp 187 juta/bulan |
Rp 98 juta/bulan |
-47.6% |
Insiden keselamatan |
3x/bulan |
0.2x/bulan |
-93% |
Stabilitas suhu OR |
±3°C |
±0.5°C |
-83% variasi |
- Program change management dengan insentif kinerja
- Display real-time benefit di ruang istirahat
- Kalibrasi otomatis bulanan
- Redundansi sensor pada titik kritis
- Prescriptive Maintenance: Mengganti jadwal kalender dengan kondisi aktual berdasarkan data SLO mengurangi biaya spare part 35%.
- Hierarki Respon: Sistem otomasi bertingkat (alarm > unload > shutdown) mencegah 12 potensi kegagalan katastropik.
- Dynamic Boundary: Batas operasi musim hujan vs kemarau berbeda akibat perubahan beban laten.
- Komitmen Manajemen: Direktur RS menunjuk Chief Engineer sebagai SLO Owner dengan wewenang menghentikan operasi.
- Lakukan baseline assessment menyeluruh sebelum implementasi.
- Prioritaskan peralatan kritis dengan konsekuensi kegagalan tinggi.
- Integrasikan SLO dengan sistem ERP untuk otomasi pembelian spare part.
- Kembangkan skenario "what-if" untuk uji coba batas operasi.
- Sertifikasi minimal Level 1 ISO 55000 sebelum penerapan SLO.
Parameter |
Nilai |
Investasi Awal |
Rp 1.8 Miliar |
Penghematan Tahunan |
Rp 2.3 Miliar |
Payback Period |
9.4 Bulan |
ROI (5 Tahun) |
238% |
Post a Comment for "STANDAR LINGKUP OPERASI (SLO) PADA INSTALASI MEKANIK"